Minggu, 23 Januari 2011

SIMPLE 1W 80M SSB TRANSCEIVER PROTOTYPE



Diskripsi :
Mencoba untuk merancang dan membuat perangkat ssb transceiver di band 80M yang sederhana dan berbiaya murah adalah tantangan besar. Kenapa di band 80M, karena komunitas terbanyak pengguna homebrew SSB di Indonesia ada di band ini (?).
Tantangan terbesar adalah "biaya, kompak, dan mudah dirakit". Dengan perhitungan sederhana, diharapkan biaya tak lebih dari 300ribu (sudah termasuk kotak). Ukuran PCB kecil, tidak lebih dari 100cm2. Untuk kemudahan merakit, koil-koil yang sering muncul di IF dibuang, BPF menggunakan koil yang banyak dijual seperti trafo IF 10.7Mhz, menggunakan switching diode (1N4007), menggunakan diode 1N60 sebagai demodulator/modulator, serta BFO yang bekerja di 455Khz. Demi "rancangan yg kompak", feature AGC terpaksa dibuang.
PA linear menggunakan 4 tingkat (low gain dan broadband), sangat mudah dibuat oleh seorang pemula.
Untuk rancangan ini, kristal filter diganti dengan ceramic filter (CF), dengan harapan akan mudah dicari di banyak tempat dan mudah dibuat dengan 455Khz ceramic resonator. Untuk sementara, saya menggunakan 4 buah ceramic filter CFUM455G dari Murata (kebetulan ada di junkbox). CFUM455G sering digunakan di AM receiver dan mempunyai bandwidth sekitar 4.5Khz (-6db) dan impedansi sekitar 2 kohm. Dengan menggunakan 4 buah CF yang diseri, diharapkan BW akan turun menjadi 3.0Khz. CF yang digunakan oleh Om Lutfi YC3LSB, juga bisa digunakan.
Yang "agak sulit" diganti adalah mixer depan receiver dan transmitter, saya "terpaksa" masih menggunakan sebuah NE602 (sebagai mixer receiver dan transmitter) dengan beberapa alasan, seperti :
- NE/SA602 hanya membutuhkan komponen sedikit sebagai bilateral mixer dan lokal oscilator (LO)
- Hanya membutuhkan arus 2mA untuk bekerja sebagai mixer dan LO
- Harganya memang cukup mahal (US$2) dan sulit dicari, tetapi kemampuannya di atas mixer aktif yang ada.
Karena "harus menggunakan komponen yang ada", awalnya saya menggunakan TA7358, tetapi IC ini tidak bisa sebagai bilateral mixer serta memakan tempat yang cukup luas. Menggunakan mixer transistor merupakan cara yg sederhana, tetapi VFO harus dibuat tersendiri.
Sebagai penguat IF, saya masih menggunakan NE592(philips) atau TL592 (TI), karena harganya cukup murah (6ribu di Glodok). Karakteristiknya sama dengan MC1350 hanya tidak mempunyai input AGC (pengaturan gain). NE592 bisa di atur penguatannya dari 4-500x hanya dengan sebuah resistor.
NE/SA602 juga digunakan sebagai lokal oscilator (LO, series tuned colpitt) menggunakan koil asilator MW (warna merah) yang akan bekerja pada frek 4.15-4.35Mhz. Kestabilannya cukup baik (short drift=300Hz, dan long drift= 20Hz).

Summary :
- Ukuran PCB-nya cukup kecil, yaitu cuma 6.5cm x 13cm.
- Mode LSB pada 80M band
- RF output sekitar 1-1.5W, cukup kuat untuk mendorong mosfet HF PA linear sampai 30W
- Biaya maksimal 300ribu (sudah termasuk kotak)
- Kategori perakit : pemula - mahir

Terima kasih kepada Om Lutfi, Om Cholis, dan rekan2 di milist QRP-Indonesia@yahoo.com atas saran-sarannya.

Minggu, 16 Januari 2011

BLKSS-1 HIGH PERFORMANCE SSB/CW EXCITER SUBSYSTEM




Perangkat exciter ini adalah jantung dari perangkat radio komunikasi. Untuk menjadi perangkat komunikasi yang lengkap, masih diperlukan Local Oscilator, Band Pass Filter (BPF), Linear Amplifier, Low Pass Filter (LPF), dan Manajemen kontrol.

Spesifikasi :
1. Exciter ini menggunakan komponen yang baik seperti mixer TFM-3, product detector/modulator MIQA-72.5, MMIC (mar-6, mar-8, dan MAV-11) dari minicircuits,
2. 2x MC1350
3. 2x TL592
4. LM380
5. Menggunakan pin diode switch (HSMP-2820)
6. Menggunakan IF 20Mhz dengan dual crystal filter (2.4Khz)
7. BFO (LSB, USB, dan CW)
8. AGC (Slow, Fast, Off)
9. PTT dan T/R changeover.
10. Sudah dilengkapi dengan RF speech processor

Dari percobaan, penerimaan-nya sangat baik dan noise cukup rendah. Prototipe ini masih dikembangkan agar bisa lebih kompak dan mudah dirakit oleh homebrewer dengan kemampuan menengah.

DDS AD9851 untuk HF + 6M Radio Transceiver




Direct Digital Synthesis (DDS) adalah pembangkit frekwensi dengan sintesa digital dengan menggunakan sebuah clock referensi. Prinsipnya tidak berbeda dengan PLL (phase locked loop), hanya PLL menggunakan VCO sebagai pembangkit frekewensi. Dengan kata lain DDS = digital PLL.
DDS sudah banyak diterapkan pada radio transceiver, terutama pada segmen low end transceiver pabrik. Sedang segmen mid dan high end, masih menggunakan PLL, dengan pertimbangan, untuk saat ini PLL masih lebih baik dibandingkan DDS.
Homebrew DDS ini menggunakan firmware yang dibuat oleh CV.Niras (VU3CNS) dengan beberapa modifikasi pada hardware. Di project ini saya menggunakan AD9851. AD9850 juga bisa digunakan, tetapi 6x multiplier-nya harus disable, dan menggunakan clock referensi maks 120Mhz.

Spesifikasi :
1. Menggunakan AD9851 dan 2x 16F628A
2. 25Mhz clock referensi, 6x multiplier
3. Membangkitkan frekwensi dari 0-60Mhz
4. Mempunyai VFO-A, VFO-B, dan RIT
5. Mempunyai 20 program memori untuk menyimpan VFO-A dan VFO-B
6. Mempunyai kontrol mode LSB, USB, CW, dan AM
7. Mempunyai kontrol untuk BPF dan LPF untuk seluruh 9 band HF (160m, 80m, .... , 10m)
8. Input data menggunakan mekanikal encoder dan numeric pad.
9. Mempunyai 6 tombol kontrol Save/Memori, Split/VFO, A=B/RIT, Lock/Mode, Step, dan Kalibrasi
10. RF output sekitar 20mW (MAV-11)
11. Tampilan frekwensi : direct, LO-IF, atau IF-LO.

Selain sebagai Local Oscilator pada radio komunikasi, DDS ini juga digunakan sebagai signal generator, function generator, dsb.
Menyolder IC DDS ke dalam PCB membutuhkan ketelitian dan ketelatenan yang sangat tinggi. Bentuknya kecil dan jarak antar kaki sangat rapat. Sudah 3x saya gagal, artinya saya kehilangan 3 lembar PCB dan 3 buah IC DDS, pengalaman mahaaal.
Agar mudah untuk menyolder dan merakit IC DDS-nya, saya membeli 28 pin SOIC to DIL adapter PCB (US$2 + ongkir), dan mendesign ulang layout pcb-nya dengan 28 pin DIL.
Karena signal keluaran AD9851 hanya 0.5mW, dan saya pasang LPF 60Mhz dan penguat MAV-11. Signal cukup kuat, dan cukup untuk mendorong diode mixer level 7 atau 10.


Jumat, 14 Januari 2011

BLKC40 40M CW TRANSCEIVER


Perangkat QRP untuk CW transceiver cukup banyak yang menggemarinya. Dengan RF ouput 1.2W sangat cukup untuk melakukan komunikasi ke seluruh dunia.

Spesifikasinya :
1. Superhetrodyne, bekerja pada band 40M (6.990-7.050Mhz)
2. Menggunakan 2x NE602, 1x NE592, dan 1x LM386
3. Mode : CW
4. RF power output 1.25W
5. Sensitifitas 0.2uV
6. IF 20Mhz dengan dual cryatal filter (main filter dan tail filter)
7. Sudah dilengkapi dengan iambic keyer (5-35WPM), dan bisa diprogram menggunakan manual keyer.
8. Dilengkapi dengan RIT (receiver incremental tuning), feature yang sangat dibutuhkan bagi CW operator

Prototipe ini siap dikeluarkan sebagai kit atau module (assembled kit). Kemungkinannya akhir Januari 2011.

BLKSC40 40M SSB/CW TRANSCEIVER





Transceiver ini dirancang sebagai perangkat QRP yang portable dan low power. Fokus dari transceiver ini adalah pada portabilitas.

Spesifikasinya :
1. Superheterodyne, bekerja pada band 40M (6.990-7.050Mhz)
2. Menggunakan 2x NE602, 1x NE592, 1x 4052, dan 1x LM386
3. Mode : LSB, CW
4. RF power output 3W (IRF510)
5. Sensitifitas 0.2uV
6. IF 20Mhz dengan dual cryatal filter (main filter dan tail filter)
7. Dilengkapi dengan RIT (receiver incremental tuning), feature yang sangat dibutuhkan bagi CW operator
8. T/R antenna changeover menggunakan relay, sehingga bisa ditambahkan booster di belakangnya.

Prototipe ini sudah sampai versi 3, dan siap dikeluarkan sebagai kit atau module (assembled kit). Kemungkinannya akhir Januari 2011.

BLKSC8040 - Dual Band SSB/CW Transceiver (80M/40M)





Membuat high performance radio transceiver adalah impian bagi banyak para homebrewer, termasuk saya. Kesulitan utama bagi para homebrewer di Indonesia adalah ketersediaan komponen-komponen yang baik atau pantas bagi sebuah radio transceiver yang baik.

Spesifikasi teknis BLKSC8040 :
1. Superheterodyne, bekerja pada 80M (3.625-4.000Mhz), dan 40M (6.825-7.200Mhz)
2. Mode : LSB, USB, CW
3. RF output power 10W, dan bisa di adjust sampai 30W
4. Catu daya 13.8Vdc
5. Menggunakan PLL MC145151-2, dengan dial elektronik, dan freq. counter
6. Mixer menggunakan TFM-3 dari Minicircuits
7. Product detector dan modulator menggunakan MIQA-72.5 dari Minicircuits
8. IF amplifier, 5x NE592, 1x MC1350, 3x MMIC Mar-6, dan 3x MMIC MAV-11
9. Menggunakan dual filter 20Mhz. Filter utama menggunakan 5x 20Mhz crystal dan filter kedua menggunakan 2x 20Mhz yang berfungsi sebagai tail filter.
10. Sudah dilengkapi dengan RF Speech Processor
11.Sudah dilengkapi dengan iambic keyer (5-35WPM), dan bisa diprogram menggunakan manual keyer.

Kemampuan penerima-nya cukup baik. Prototipe ini sedang dikembangkan sebagai kit, agar bisa dirakit oleh para homebrewer dengan tingkat menengah sampai mahir.