Penggemar AM memang masih banyak, ini fakta. Yang menyenangkan dari mode AM, sinyalnya bisa dimonitor dengan radio 'kempitan', istilah bagi AM mania. AM transmitter populer karena secara teknis memang lebih 'mudah' dimengerti dan murah 'biayanya' (apa bener?), bahkan bagi pemula sekalipun.
Bagi AM mania, trafo modulasi memang menjadi komponen 'wajib' agar modulasinya terdengar enak. Tetapi akhir-akhir ini, komponen tersebut sulit dicari, bahkan cenderung mahal.
Sebetulnya ada beberapa alternatif untuk membuat high level AM transmitter, seperti menggunakan PWM, modulator seri dg transistor, class H modulator, dsb, tetapi saya lihat 'sangat sedikit' yang mencobanya. Mungkin karena sirkitnya yang rumit, tidak mudah dibuat, atau malah biayanya makin mahal. Bagi eksperimenter AM kelas 'gengsi' memang biaya nggak ada masalah, tetapi bagi pemula yang betul2 ingin 'muncul', parameter sirkit yang sederhana, gampang dibuat, dan murah akan menjadi acuannya.
Bagaimana dengan low level AM transmitter?
Banyak cara untuk membuat DSB suppresed carrier (low level modulation) dengan diode maupun IC, dimana carrier bisa ditekan sampai -50db, yang justru carrier ini 'dibutuhkan' oleh AM transmitter.
Banyak temen2 yang sudah bereksperiment dengan IC MC1496 sebagai AM modulator, dengan 'membocorkan' signal carrier agar bisa terdengar sebagai AM, tetapi jujur saja sulit sekali menghasilkan modulasi yang 100%, paling banter cuma 50%. Sehingga terdengar 'kurang nendang' dan 'mendem' dibandingkan pakai trafo modulasi (bisa sampai 200% he he) yang lebih 'mencrang'.
Saya menampilkan ide dari ARRL bagaimana membuat High Performance Low Level AM di ARRL Radio Amateur Handbook 2001 (gambar atas). Sebetulnya cara ini sudah saya upload sekitar 2 th lalu, lupa di grup mana.
Cara ARRL bisa membuat AM dengan taraf modulasi yang bisa diatur dari 0-200%.
Prinsip Kerja :
Signal LO dibagi 2 (splitter), yang satu masuk ke DSB modulator, dan satunya lagi masuk ke attenuator. Lalu output ke dua signal digabung kembali (combiner). Jika level signal 1 (LO) = signal 2 (DSB), maka taraf modulasinya 100%. Fungsi signal 1 'sebenarnya' untuk mengisi kembali carier yang hilang di DSB modulator.
Saya memberi contoh menggunakan IC NE602 sebagai AM modulator. Juga bisa menggunakan MC1496, TA7310, TA7320, TA7358, diode mixer, dsb.
- Input audio dimasukan ke kaki 1 NE602, sudah cukup kuat dengan mic condenser
- LO bisa dibuat di kaki 6,7 dengan xtal atau VFO
- Output DSB diambil via kaki 5
- output LO diambil dari kaki 7 + penguat +18db. Penguat ini dibuat untuk mengimbangi output DSB, karena NE602 mixer gilber cell yang punya penguatan sekitar +18db juga. Penguat ini tidak digunakan jika mengguakan diode mixer, karena punya conversion loss antara 7-10db.
- Lalu ke dua output digabung menjadi satu.
- Untuk mengatur taraf modulasi, atur trimpot 1K
Selain sebagai AM transmitter, exciter ini juga bisa sebagai DSB transmitter atau CW transmitter. Caranya :
- Buat saklar untuk mematikan penguat carrier => DSB transmitter.
- Jika penguat carrier on => AM Transmitter.
- Jika mic condenser di lepas + penguat carrier on => CW Transmitter.
Salah satu contoh yang sudah berhasil menggunakan cara ini (pakai diode mixer) adalah Om Amirudin YC2MAP.
Berapa biaya yang dikeluarkan? cuma 50 ribu, yang mahal IC NE602 sekitar 20 ribu. Jika harga trafo OT426 sekitar 200 ribu, masih ada sisa 150 ribu untuk membuat penguat linear 2 tingkat sampai 50W-100W dengan irex.
Mau pakai DDS? tinggal nambah 300 ribuan.
Siap bereksperimen?