Adsense
Minggu, 31 Juli 2016
Jumat, 29 Juli 2016
BUITENZORG 1.2A 40M 5W LSB/USB TRANSCEIVER + VXO
Silahkan download manualnya di : http://s000.tinyupload.com/?file_id=94464826301782466746
Spesifikasi teknis
a. Mode : LSB/USB
b. Sensitifitas : 0.5uV
c. Selektifitas : 2.6Khz-2.8Khz
d. IF 20 Mhz
e. Local Osc. : VXO atau DDS (optional)
f. Audio output : 2W/8 ohm maks
g. RF output : 5-7W pada 50 ohm
h. PCB epoxy dual layer
https://www.youtube.com/watch?v=J28VrvKnMEw
a. Mode : LSB/USB
b. Sensitifitas : 0.5uV
c. Selektifitas : 2.6Khz-2.8Khz
d. IF 20 Mhz
e. Local Osc. : VXO atau DDS (optional)
f. Audio output : 2W/8 ohm maks
g. RF output : 5-7W pada 50 ohm
h. PCB epoxy dual layer
https://www.youtube.com/watch?v=J28VrvKnMEw
Sabtu, 23 Juli 2016
Menambah mode AM dan CW pada SSB Transceiver Homebrew
Jika saya merilis kit-kit transceiver, pasti ada saja yang menanyakan apakah bisa bekerja pada mode AM.
Mode AM di bandplan ORARI hanya diperbolehkan bekerja pada band 3560-3570 Khz (?) untuk lisensi Siaga. Mode AM bisa dimonitor pada SSB receiver, tetapi tidak sebaliknya.
Sinyal AM terdiri dari Carrier, LSB, dan USB yang akan dikirim bersamaan sehingga membutuhkan power RF yang lebih besar (8x) dibandingkan mode SSB.
Kalau sudah seneng dg AM, mau apalagi?!
Gambar skema di bawah adalah skema untuk menambah mode AM (TX & TRX) untuk perangkat ssb transceiver homebrew yang menggunakan modulator diode BUKAN modulator aktif.
AM generator yang dipake menggunakan low level modulation dengan cara membocorkan carrier (yang seharusnya ditekan pada mode SSB) sampai 25-30% dari peak power.
Gambar A hanya menambahkan modulator AM pada TX, sedangkan penerimaan masih menggunakan product detector.
Gambar B, menambahkan modulator AM sekaligus detektor AM dan membutuhkan relay untuk saklar sekali jalan atau bisa juga menggunakan saklar togle 2 induk.
Prinsip kerja, jika port IF diberi tegangan 0-0.7V (tergantung diode yang digunakan), maka BFO akan bocor sesuai dengan tegangan yang dimasukan, carrier bocor yang disarankan sekitar 25-30% dari sinyal puncak (peak power).
Cara men-test-nya, jika PA linear anda misalnya 50W, maka sinyal tanpa modulasi (AM mode) diatur sampai keluar 12.5-15W pada power meter dengan memutar trimpot VR. Jangan mengatur carrier tanpa modulasi lebih dari 30%, karena akan menaikkan rata-rata daya sebesar 30% juga. Jadi siapkan tambahan kipas pendingin atau perbesar heatsink. Jangan lupa, PA linear harus bekerja minimal pada klas AB.
Pada AM generator dengan low level modulation, agak sulit dicape 100%, kecuali anda menggunakan cara2 konvensional seperti modulator seri, PWM modulator atau AM modulator summing. AM Modulator summing, adalah sistem low level modulation juga, tetapi membutuhkan rangkaian yang lenih panjang.
Anda juga bisa menambahkan lagi mode CW A1 (carrier) yang skemanya bisa dilihat pada gambar sebelahnya.
Jreeng, sekarang SSB Transceiver anda punya 2 mode transmisi tambahan AM & CW.
Biaya modifikasi kurang dari 20 ribu, sudah termasuk relay..
Selamat mencoba
Referensi :
- http://www.qsl.net/va3iul/RF%20Mixers/RF_Mixers.pdf
Selasa, 19 Juli 2016
BlekokQRP High Performance IF Subsystem for HF Transceiver.
Merancang SSB transceiver menggunakan sedikit komponen tetapi mempunyai banyak fitur memang tidak mudah, memerlukan banyak eksperimemt dan memahami karakter dan fungsi2 komponen dalam rangkaian.
Rangkaian di bawah adalah rangkaian minimalis untuk IF stage dengan banyak fitur untuk mode SSB.
Receiver :
Jantung dari rangkaian RX IF stage adalah 2x TL592B yang mempunyai noise figure lebih baik dibandingkan NE592 maupun MC1350, hanya tidak mempunyai AGC control. Disini AGC control menggunakan variable diode attenuator menggunakan diode pin HSMP-3830 dari Agilent atau 1N4007 yang karakteristiknya mirip pin diode switch. AGC synamic-nya sampai 5-100db dengan AGC Line 2V-9V. Total gain sekitar 90db
Pengaturan RX IF stage meliputi, AGC off switch, RX mute sw, IF Gain, AGC Threshold, dan S-Meter.
Transmitter :
Agar audio lebih menonjol, RF Clipping processor ditambahkan untuk meningkatkan average power (talk power) sampai +6db. Clipping Adjusment untuk mengatur titik potong tegangan output TL592B.
Mixer M1 TFM-335 (high dynamic mixer) mempunyai IP3 sebesar +24dbm, dan masih bekerja linear sampai input RF 200mW di RF port. RF amplifier tidak diperlukan.
Jika memerlukan RF amplifier gunakan gain < +10db dan bisa diswitched. Penambahan rangkaian ATTenuator bisa meningkatkan range dinamika dari receiver.
M1 bisa menggunakan diode mixer lain seperti SBL-1, ADE-1.
Rangkaian di bawah adalah rangkaian minimalis untuk IF stage dengan banyak fitur untuk mode SSB.
Receiver :
Jantung dari rangkaian RX IF stage adalah 2x TL592B yang mempunyai noise figure lebih baik dibandingkan NE592 maupun MC1350, hanya tidak mempunyai AGC control. Disini AGC control menggunakan variable diode attenuator menggunakan diode pin HSMP-3830 dari Agilent atau 1N4007 yang karakteristiknya mirip pin diode switch. AGC synamic-nya sampai 5-100db dengan AGC Line 2V-9V. Total gain sekitar 90db
Pengaturan RX IF stage meliputi, AGC off switch, RX mute sw, IF Gain, AGC Threshold, dan S-Meter.
Transmitter :
Agar audio lebih menonjol, RF Clipping processor ditambahkan untuk meningkatkan average power (talk power) sampai +6db. Clipping Adjusment untuk mengatur titik potong tegangan output TL592B.
Mixer M1 TFM-335 (high dynamic mixer) mempunyai IP3 sebesar +24dbm, dan masih bekerja linear sampai input RF 200mW di RF port. RF amplifier tidak diperlukan.
Jika memerlukan RF amplifier gunakan gain < +10db dan bisa diswitched. Penambahan rangkaian ATTenuator bisa meningkatkan range dinamika dari receiver.
M1 bisa menggunakan diode mixer lain seperti SBL-1, ADE-1.
Referensi :
- http://www.ka7exm.net/hycas/hycas_200712_qst.pdf
- http://www.anderschou.dk/oz3qy/qst199605.pdf
- http://www.arrl.org/…/f…/Technology/tis/info/pdf/8912018.pdf
- http://www.arrl.org/…/f…/Technology/tis/info/pdf/9001028.pdf
- http://www.ti.com.cn/cn/lit/ds/symlink/tl592b.pdf
- http://www.sgcworld.com/Publications/Manuals/2020man.pdf
- http://www.ka7exm.net/hycas/hycas_200712_qst.pdf
- http://www.anderschou.dk/oz3qy/qst199605.pdf
- http://www.arrl.org/…/f…/Technology/tis/info/pdf/8912018.pdf
- http://www.arrl.org/…/f…/Technology/tis/info/pdf/9001028.pdf
- http://www.ti.com.cn/cn/lit/ds/symlink/tl592b.pdf
- http://www.sgcworld.com/Publications/Manuals/2020man.pdf
3 BAND LO-PLL YANG MINIMALIS
download
Pada pertengahan Juni 2016 lalu, ada pesan masuk yang ingin membuat PLL-LO 3 band yang sederhana dengan sedikit komponen untuk Buitenzorg 1.2A dengan IF 20Mhz. Kebetulan permintaannya nggak ribet, dan nggak usah pake display.
Saya langsung mencoba dengan PLL favorit saya MC145151P2 dari Motorola dengan manhattan style.
1. Yang pertama saya bikin adalah membuat VCO yang bisa bekerja dari 23-32Mhz dengan diode varactor MMBV609LT1, ternyata dengan tegangan 2-7V mampu bekerja sesuai rencana.
2. Super VXO dengan 2x xtal 20Mhz yang bisa bekerja dari 19.9-20Mhz, dan masih cukup stabil.
Peinsip kerja :
Di dalam IC MC145151P2 sudah dilengkapai dengan eangkaian oscilator, pembagi referensi, pembagi utama (3-16.000), dan phase detector. Agar bisa menghasilkan sinyal RF, diperlukan VCO. VCO sebagai frekwensi generator sangat tergantung dari
- VXO
- pembagi referensi
- pembagi utama
Dalam rangkaian umum PLL, VXO dan pembagi referensi akan mengatur step frekwensi, sedangkan pembagi utama digunakan untuk memprogram frekwensi kerja (paralell programming).
Tetapi dalam rangkaian di bawah, saya membuat berbeda, pembagi utama digunakan untuk mengatur band kerja, sedangkan VCO pergeserannya sangat tergantung dari pergeseran super VXO yang digunakan. Cara kerja seperti ini akan memberikan cara yang sederhana karena hanya membutuhkan varco kecil (10-60pF) untuk melakukan pergeseran frekwensi.
Stabilitas VCO sangat tergantung dari stabilitas VCO.
Bagaimana untuk membuat LO-PLL di seluruh band HF? tentu saja anda harus menggunakan beberapa VCO agar bisa bekerja pada seluruh band HF. Saran saya, gunakan IF yang tinggi (misal 70Mhz) sehingga dengan satu VCO (71-101Mhz) bisa meng-cover band HF dari 1-30Mhz dan BPF cukup menggunakan LPF < 30Mhz.
Karena MC145151p2 hanya bisa di input sampai 35Mhz, diperlukan prescaler (pembagi 8 atau 10) untuk menurunkan frekwensi kerja VFO
Super VXO juga bisa diganti dengan DDS yang bekerja dari 7.2-10.1Mhz, hanya firmware perlu di ubah agar display frekwensi sinkron dengan frekwenai kerja
Referensi :
- https://www.nxp.com/fil…/rf_if/doc/data_sheet/MC145151-2.pdf
- http://www.onsemi.com/pub_link/Collateral/MMBV609LT1-D.PDF
Pada pertengahan Juni 2016 lalu, ada pesan masuk yang ingin membuat PLL-LO 3 band yang sederhana dengan sedikit komponen untuk Buitenzorg 1.2A dengan IF 20Mhz. Kebetulan permintaannya nggak ribet, dan nggak usah pake display.
Saya langsung mencoba dengan PLL favorit saya MC145151P2 dari Motorola dengan manhattan style.
1. Yang pertama saya bikin adalah membuat VCO yang bisa bekerja dari 23-32Mhz dengan diode varactor MMBV609LT1, ternyata dengan tegangan 2-7V mampu bekerja sesuai rencana.
2. Super VXO dengan 2x xtal 20Mhz yang bisa bekerja dari 19.9-20Mhz, dan masih cukup stabil.
Peinsip kerja :
Di dalam IC MC145151P2 sudah dilengkapai dengan eangkaian oscilator, pembagi referensi, pembagi utama (3-16.000), dan phase detector. Agar bisa menghasilkan sinyal RF, diperlukan VCO. VCO sebagai frekwensi generator sangat tergantung dari
- VXO
- pembagi referensi
- pembagi utama
Dalam rangkaian umum PLL, VXO dan pembagi referensi akan mengatur step frekwensi, sedangkan pembagi utama digunakan untuk memprogram frekwensi kerja (paralell programming).
Tetapi dalam rangkaian di bawah, saya membuat berbeda, pembagi utama digunakan untuk mengatur band kerja, sedangkan VCO pergeserannya sangat tergantung dari pergeseran super VXO yang digunakan. Cara kerja seperti ini akan memberikan cara yang sederhana karena hanya membutuhkan varco kecil (10-60pF) untuk melakukan pergeseran frekwensi.
Stabilitas VCO sangat tergantung dari stabilitas VCO.
Bagaimana untuk membuat LO-PLL di seluruh band HF? tentu saja anda harus menggunakan beberapa VCO agar bisa bekerja pada seluruh band HF. Saran saya, gunakan IF yang tinggi (misal 70Mhz) sehingga dengan satu VCO (71-101Mhz) bisa meng-cover band HF dari 1-30Mhz dan BPF cukup menggunakan LPF < 30Mhz.
Karena MC145151p2 hanya bisa di input sampai 35Mhz, diperlukan prescaler (pembagi 8 atau 10) untuk menurunkan frekwensi kerja VFO
Super VXO juga bisa diganti dengan DDS yang bekerja dari 7.2-10.1Mhz, hanya firmware perlu di ubah agar display frekwensi sinkron dengan frekwenai kerja
Referensi :
- https://www.nxp.com/fil…/rf_if/doc/data_sheet/MC145151-2.pdf
- http://www.onsemi.com/pub_link/Collateral/MMBV609LT1-D.PDF
Langganan:
Postingan (Atom)